Harga emas diperdagangkan mondar-mandir diantara $2,006 – $1,990, dengan ketengangan geopolitik di Timur Tengah masih menjadi pendorong utama atas kenaikan harga emas selama sesi perdagangan berlangsung. Namun sayangnya, dorongan penguatan tak sebesar sebelumnya mengingat serangan Israel tidak sekuat yang dibayangkan.
Disisi lain, terlihat sikap hati-hati dan waspada para pelaku pasar jelang pertemuan Bank of Japan siang ini dan Pertemuan FOMC pada Kamis dini hari mendatang, mendorong pergerakkan emas dan pasar global cenderung terbatas.
Dalam pertemuan hari ini, Bank of Japan diperkirakan akan mempertimbangkan penyesuaian lebih lanjut terhadap kerangka pengendalian kurva imbal hasil (YCC), yang berpotensi memungkinkan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun naik di atas 1%. Sementara itu, beberapa pelakup pasar juga melihat kemungkinan bahwa BoJ mungkin akan merubah pola pengetatan kebijakan moneter dengan meninggalkan suku bunga ‘Negatif’.
Merespon serangkaian sentimen tersebut, Harga emas diperdagangkan lebih stabil sebagai satu-satunya safehaven yang tak terpengaruh terhadap kebijakan moneter, sementara Dolar anjlok merespon penguatan Yen Jepang.
Dipasar spot, harga emas diperdagangkan melemah sekitar $8.96 atau 0.45% pada level $1,996.07 per ons, setelah capai tertinggi $2,006 dan terendah $1,990. Emas berjangka kontrak Desember berakhir menguat sebanyak $7.60 atau 0.38% pada level $2,006.10 per ons, setelah capai tertinggi $2,016 dan terendah $1,999 per ons di Divisi Comex.
Sejauh ini, konflik geopolitik di Timur Tengah masih akan menjadi perhatian pasar karena konflik yang masih terus memanas dan dapat meningkat sewaktu-waktu. Meningkatnya ketegangan geopolitik Israel-Hammas akan semakin meningkatkan resiko ‘Perang Regional’.
Dolar
Indeks Dolar AS anjlok selama sesi perdagangan Senin (30/10) karena ketegangan geopolitik Israel-Hammas sedikit mereda dan fokus pasar beralih pada pertemuan Bank of Japan hari ini dan juga dimulainya pertemuan
FOMC AS selama dua hari kedepan.
Dolar berakhir dengan kerugian sebesar 41 poin atau 0.38% pada level 106.14, setelah capai tertinggi 106.71 dan terendah 106.06.
USD/JPY diperdagangkan turun tajam – menjauh dari level 150, level yang dipandang sebagian investor sebagai pemicu potensial intervensi oleh otoritas Jepang. Penurunan terjadi setelah Nikkei melaporkan bahwa Bank of Japan (BoJ) mungkin mengizinkan imbal hasil jangka panjang naik di atas 1%. USD/JPY menyelesaikan perdagangan awal pekan ini (30/10) dengan kerugian sebesar 56 poin atau 0.38% pada level 149.064, setelah capai terendah 148.798.
Sementara itu, meredanya konflik geopolitik di Timur Tengah membantu pasar matauang berisiko bergerak lebih tinggi karena sentimen pasar membaik.
- AUDUSD : 0.6374 , +42 / +0.66%
- EURUSD : 1.0614 , +52 / +0.49%
- GBPUSD : 1.2168 , +50 / +0.41%
- NZDUSD : 0.5843 , +35 / +0.61%
- USDJPY : 149.06 , -56 / -0.38%
- USDCAD : 1.3825 , -47 / -0.34%
- USDCHF : 0.9018 , -3 / -0.04%
- USDCNH : 7.3206 , -70 / -0.10%
Minyak
Harga minyak mentah dunia melemah tajam selama perdagangan hari Senin (30/10) mengabaikan ssesaat sentimen geopolitik yang berkepanjangan dan menyoroti semakin dekatnya pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve AS pada Kamis dini hari mendatang.
Hingga akhir perdagangan Jumat (27/10), Harga minyak (spot) berakhir turun sebanyak $2.51 atau 2.96% pada level $82.23 per barel, setelah capai tertinggi $84.74 dan terendah $81.51. Minyak mentah berjangka WTI AS turun sebanyak $2.94 atau 3.44% pada level $82.60 per barel. Sedangkan minyak mentah berjangka Brent London turun sebanyak $2.85 atau 3.20% pada level $86.35 per barel.
Sentimen
Selama perdagangan Selasa (31/10), fokus utama pasar global akan tertuju pada pertemuan Bank Sentral Jepang pada pukul 10.00 WIB. Dalam Pertemuan tersebut, Yen Jepang berpotensi diperdagangkan volatile dan memicu reaksi besar pasar matauang utama dunia.
Dalam hal data ekonomi hari ini, selama sesi Asia pada juga akan diramaikan oleh rangkaian data ekonomi Jepang jelang pertemuan BoJ dirilis, diantaranya : Laporan Penjualan Ritel dan Pengangguran Jepang pada pukul 6.50 WIB.
Disesi siang nanti, laporan inflasi dan GDP Eropa akan dirilis pada pukul 17.00 WIB. Tidak ada banyak data penting selama sesi Amerika malam nanti, pasar hanya akan terfokus pada Consumer Confidence AS pada pukul 21.00 WIB.
Hingga akhir pekan nanti, pasar akan fokus pada data ketenagakerjaan AS, termasuk laporan Ketenagakerjaan Swasta ADP pada hari Rabu (1/11), Klaim Pengangguran pada hari Kamis (2/11), dan Nonfarm Payrolls pada hari Jumat (3/11).