Harga emas kembali mencatatkan keuntungan mingguan yang cukup signifikan setelah penurunan beruntun dalam dua pekan berturut-turut, sementara Indeks Dolar AS mengalami penurunan mingguan terburuk sejak bulan Mei, dengan momentum negatif yang terus terjadi ditengah inflasi AS yang berangsur melambat bersama dengan melambatnya sektor tenaga kerja.
Selama sepekan terakhir, pasar difokuskan pada laporan inflasi yang menjadi kunci utama kebijakan moneter Federal Reserves AS dimana mendatang. Lemahnya sektor tenaga kerja dan melambatnya laju inflasi Amerika mendorong spekulasi tentang pengetatan kebijakan moneter AS akan berakhir dan berbalik pada pelonggaran kebijakan moneter.
Berdasarkan pantauan FedWacth Tools terlihat bahwa 100% kemungkinan the Fed akan menetapkan suku bunga tidak berubah pada pertemuan Desember dan memperlihatkan bahwa the Fed akan mulai melakukan pelonggaran kebijakan moneternya dengan menurunkan suku bunga pada Mei mendatang.
Pada penutupan Jumat (17/11), harga emas (spot) berakhir datar – mencatatkan kerugian kurang dari $1 atau 0.02% pada level $1,980.50 per ons, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,993 dan serendah $1,978. Pelemahan terjadi setelah laporan data perumahan AS.
Menurut data bulanan Biro Sensus AS menunjukkan bahwa, Jumlah Perumahan Baru pada bulan Oktober meningkat sebesar 1,9% dibandingkan dengan revisi kenaikan sebesar 3,1% (vs. 7%) pada bulan September, sementara Izin Mendirikan Bangunan naik sebesar 1,1% pada periode yang sama setelah mengalami penurunan sebesar 4,5% pada periode sebelumnya.
Dipasar berjangka, harga Emas kontrak Desember ditutup menguat sebanyak $0.50 atau 0.03% pada kisaran $1,984.70 per ons di Divisi Comex. Sementara Indeks Dolar AS mencatatkan kerugian sebesar 51 poin atau 0.49% pada level 103.86, setelah capai tertinggi 104.55 dan terendah 103.85.
Mata uang
Pasar matauang berisiko diperdagangkan menguat ditengah pelemahan Dolar karena prospek berakhirnya siklus pengetatan kebijakan moneter Federal Reserves AS.
Matauang Pound, Euro dan Aussie yang awalnya melemah diperdagangkan berbalik menguat dan catatkan keuntungan tajam merespon sentimen tersebut.
Disisi lain, USD/JPY terus tergelincir dari level tertinggi minggu lalu pada 151.90 dan mencatatkan kerugian yang cukup besar pada penutupan Jumat (17/11) merespon tekanan pelemahan Dolar dan spekulasi tentang BoJ yang kembali menegaskan untuk keluar dari kebijakan moneter extra-longgar pada tahun mendatang.
Berikut adalah penutupan pasar matauang 17 November 2023,
- AUDUSD : 0.65130 , +44 / +0.69%
- EURUSD : 1.09111 , +61 / +0.56%
- GBPUSD : 1.24600 , +47 / +0.38%
- NZDUSD : 0.59869 , +17 / +0.28%
- USDJPY : 149.604 , -112 / -0.74%
- USDCAD : 1.37148 , -38 / -0.27%
- USDCHF : 0.88540 , -32 / -0.36%
- USDCNH : 7.21250 , -298 / -0.41%
Minyak
Harga minyak mentah dunia naik lebih dari 4% selama sesi perdagangan akhir pekan lalu (17/11), merespon sanksi terbaru AS terhadap pengiriman Rusia.
Baru-baru ini, Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan dan kapal yang mengirimkan Minyak di atas batas harga G7 sebesar $60 untuk memangkas keuntungan Rusia atas perang yang terjadi di Ukraina.
Dukungan kenaikan atas harga minyak yang lainnya juga data dari Arab Saudi yang sedang bersiap untuk memperpanjang pengurangan minyak mentah hingga musim semi setelah harga mencapai titik terendah dalam empat bulan. Hal tersebut disampaikan oleh Financial Times.
Berikut adalah penutupan harga minyak 17 November 2023,
- OIL (SPOT) : $76.01 , +$2.97 / +4.07%
- WTI : $76.04 , +$3.12 / +4.28%
- BRENT : $80.61 , +$3.19 / +4.12%
Sentimen
Pekan ini akan menjadi perdagangan yang cukup singkat menyusul libur pasar bursa Amerika selama Kamis (23/11) dan Jumat (24/11) dalam rangka perayaan Thanksgiving. Efektif perdagangan akan berlangsung selama tiga hari kedepan yakni Senin (20/11) hingga Rabu (22/11).
Menyusul libur Thanksgiving, maka beberapa data ekonomi AS akan dirilis sehari lebih awal dari jadwal biasanya. Pekan ini, Laporan Klaim Pengangguran AS akan dirilis pada Rabu (22/11) pukul 20:30 WIB bersamaan dengan laporan Durable Goods Orders AS.
Awal pekan ini, pasar akan terfokus pada pertemuan Bank Sentral Tiongkok / PBoC pada pukul 08:15 WIB.