Indeks Dolar Amerika merosot, terkoreksi sejak pembukaan pasar Kamis (15/2) dan terus ditekan oleh hasil laporan penjualan ritel AS yang dirilis mengecewakan selama periode Januari, sehingga kembali membuka peluang bagi Federal Reserve AS untuk membicarakan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Mei.
Dalam data serangkaian data yang dirilis semalam memperlihatkan bahwa, Penjualan Ritel AS turun sebanyak 0.80% selama periode Januari, lebih buruk dari perkiraan penurunan sebesar 0.2% dan data sebelumnya +0.4%.
- US Initial Jobless Claims, 212K (A) vs. 220K (F) vs. 218K (P)
- US NY Empire State Manufacturing Index (Feb), -2.40 (A) vs. -12.50 (F) vs. -43.70 (P)
- US Philadelphia Fed Manufacturing Index (Feb), 5.2 (A) vs. -8.0 (F) vs.-10.6 (P)
- US Retail Sales (YoY) (Jan), 0.65% (A) vs. 5.59% (P)
- US Retail Sales (MoM) (Jan), -0.8% (A) vs. -0.2% (F) vs. 0.6% (P)
- US Industrial Production (MoM) (Jan), -0.1 (A) vs. 0.2% (F) vs. 0.1% (P)
Hingga jelang penutupan perdagangan Kamis (15/2) pada pukul 04:00 WIB, Indeks Dolar AS mencatatkan kerugian sekitar 43 poin atau 0.41% pada level 104.28, setelah capai tertinggi 104.72 dan terendah 104.18.
Matauang
Pasar matauang berisiko diperdagangkan menguat selama perdagangan Kamis (15/2) didoromg oleh pelemahan Dolar dan fundamental negara masing-masing. GBP/USD berhasil membalikkan kerugian dan bertahan pada kisaran 1.2590 saat berita ini ditulis, setelah sebelumnya sempat anjlok karena laporan GDP Inggris yang dilaporkan turun selama kuartal ke-4.
- GBP GDP (YoY) (Q4), -0.2% (A) vs. 0.1% (AF) vs. 0.2% (P)
- GBP GDP (MoM) (Dec), -0.1% (A) vs. -0.2% (F) vs. 0.20% (P)
- GBP GDP (YoY) (Dec), 0.0% (A) vs. 0.3% (F) vs. -0.30% (P)
- GBP GDP (QoQ) (Q4), -0.3% (A) vs. -0.1% (F) vs. -0.1% (P)
Pasangan EUR/USD diperdagangkan menguat pada hari Kamis (15/2) merespon pelemahan Dolar dan bahkan pasar mengabaikan pertemuan Komisi Eropa yang merevisi turun Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi di kawasan Eropa.
Sementara itu, Yen Jepang diperdagangkan menguat terhadap Dolar selama sesi Rabu (14/2) kembali berada dibawah level 150 per dolar ditengah melemahnya imbal hasil obligasi AS.
Berikut adalah pergerakkan pasar matauang jelang penutupan perdagangan 15 Februari 2024 pada pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.65220 , +33 / +0.51%
- EURUSD : 1.07697 , +44 / +0.41%
- GBPUSD : 1.25963 , +32 / +0.26%
- NZDUSD : 0.61069 , +22 / +0.36%
- USDJPY : 149.946 , -63 / -0.42%
- USDCAD : 1.34693 , -71 / -0.52%
- USDCHF : 0.87971 , -59 / -0.66%
- USDCNH : 7.21270 , -44 / -0.06%
Emas
Harga emas rebound selama sesi perdagangan Kamis (15/2), kembali bertahan diatas level $2,000 per ons karena taruhan terhadap pemangkasan suku bunga pad Mei kembali bergeser menguat menyusul laporan Penjualan Ritel AS yang dirilis mengecewakan sehingga memberikan tekana pada Dolar dan Yield AS.
Hingga jelang penutupan perdagangan Kamis (15/2) pada pukul 04:00 WIB, harga emas diperdagangkan menguat sebanyak $12.17 atau 0.61% pada level $2,004.11 per ons, setelah capai tertinggi $2,008 dab terendah $1,990.
Pada saat yang sama, emas berjangka kontrak April sebagai kontrak teraktif saat ini, diperdagangkan menguat sebanyak $11.50 atau 0.57% pada level $2,015.80 per ons, setelah capai tertinggi $2,020 dan terendah $2,001 di Divisi Comex.
Minyak
Minyak Mentah Dunia rebound pada hari Kamis (15/2), dengan pasar WTI AS diperdagangkan naik mencapai $78,44 per barel ditengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur tengah yang kembali memanas. Paar bahkan mengabaikan penurunan perkiraan permintaan minyak global oleh IEA.
Menurut Badan Energi Internasional (IEA), permintaan Minyak Mentah global akan berada pada kisaran yang jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, seiring dengan penurunan perkiraan pertumbuhan tahun 2024 oleh IEA. IEA kini memperkirakan permintaan minyak global akan tumbuh hanya 1,22 juta barel per hari pada tahun ini, turun dari perkiraan bulan sebelumnya dan jauh di bawah perkiraan pertumbuhan 2,25 juta barel per hari yang diperkirakan oleh Organisasi untuk Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
IEA juga memperluas proyeksi pertumbuhan produksi pada tahun 2024, memperkirakan produksi Minyak Mentah global akan tumbuh sebesar 1,7 juta barel per hari dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 1,5 juta barel per hari. IEA kini memperkirakan produksi Minyak Mentah global akan meningkat hingga mencapai rekor 103,8 juta barel per hari, didorong oleh pertumbuhan produksi dari entitas non-OPEC, terutama Amerika Serikat.
Berikut adalah pergerakkan harga minyak jelang penutupan perdagangan Kamis (15/2) pada pukul 04:00 WIB,
- OIL (SPOT) : $77.66 , +$1.46 / +1.92%
- WTI : $78.22 , +$1.58 / +2.06%
- BRENT : $82.86 , +$1.26 / +1.54%
Sentimen
Selama perdagangan Jumat (16/2), fokus utama pasar global akan tertuju pada laporan Inflasi Produsen (PPI) dan data perumahan AS pada pukul 20:30 WIB dan Consumer Sentimen AS pada pukul 22:00 WIB.