Emas Uji Level Tertinggi 6 1/2 Bulan, Diakhir Kesepakatan Gencatan Senjata

Harga emas kembali mencatatkan rekor tertinggi baru dalam hampir 6 1/2 bulan – mendekati level tertinggi $2,020 ditengah tengat akhir kesepakatan gencatan senjata Hammas dan Israel, serta spekulasi tentang akhir dari siklus pengetatan kebijakan moneter Federal Reserves AS karena signal ekonomi AS yang beragam selama pekan lalu.

Harga emas sejak awal perdagangan Asia, menguat tanpa perlawanan dan terus stabil diatas kisaran $2,010 per ons, terlebih setelah Dolar AS terus mencatatkan penurunan untuk hari ke-tiga berturut-turut menyusul laporan Penjualan Rumah Baru AS yang mengecewakan.

Dalam data yang dirilis menunjukkan bahwa Penjualan rumah baru AS selama periode Oktober turun sebanyak 5.6%, lebih besar dari perkiraan dan data sebelumnya pada -4.6% (F) dan 8.6% (P).

Hingga jelang penutupan perdagangan Senin (27/11) pada pukul 04:00 WIB, Harga emas (spot) mencatatkan kenaikan sebanyak $12.22 atau 0.61% pada level $2,014.21 per ons, setelah capai tertinggi $2,018 dan terendah $2,000. Sedangkan emas berjangka kontrak Desember mencatatkan kenaikan sebanyak $11.50 atau 0.57% pada level $2,014.50 per ons, etelah capai tertinggi $2,018 dan terendah $2,001 di Divisi Comex.

Pada pekan ini, fokus utama pasar akan tertuju pada data inflasi (PCE Inti) dan GDP AS. Serangkaian jadwal press Conference member FOMC termasuk kesaksian Kepala The Fed Jerome Powell dalam diskusi singkat di Spelman College, Atlanta, di mana pimpinan Fed tersebut akan membahas “Jalur Menuju Mobilitas Ekonomi”.

Matauang

Indeks Dolar Amerika bergerak lebih rendah – mencatatkan kerugian harian ketiga berturut-turut karena data ekonomi AS yang mengecewakan memperkuat spekulasi tentang kemungkinan berakhirnya siklus kenaikan suku bunga The Fed.

Pada Pukul 04:00 WIB – Indeks Dolar AS bergerak melemah sekitar 18 poin atau 0.17% pada level 103.22, setelah capai tertinggi 103.53 dan terendah 103.19.

Dalam dua pekan terakhir, Dolar melemah karena pasar bertaruh pada kebijakan Federal Reserve yang dovish akibat kinerja pasar tenaga kerja dan inflasi perekonomian Amerika Serikat yang melemah.
Pekan ini, investor akan memantau angka PCE bulan Oktober, laporan pekerjaan tambahan, dan Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan November.

Dipasar rival utamanya, Yen Jepang menguat tajam terhadap Dolar AS – USD/JPY menetap pada kisaran 148.634, turun 79 poin atau 0.53% saat berita ini ditulis.

Pound Sterling (GBP) kembali mendapatkan cukup dukungan kenaikan terhadap Dolar AS (USD) selama sesi perdagangan Senin (27/11) bersama dengan pasangan matauang lainnya ditengah melemahnya Dolar.

Berikut adalah pergerakkan pasar matauang elang penutupan 27 November 2023 pukul 04:00 WIB,

  • AUDUSD : 0.66054 , +22 / +0.34%
  • EURUSD : 1.09533 , +16 / +0.14%
  • GBPUSD : 1.26261 , +22 / +0.17%
  • NZDUSD : 0.60973 , +13 / +0.21%
  • USDJPY : 148.634 , -79 / -0.53%
  • USDCAD : 1.36161 , -16 / -0.12%
  • USDCHF : 0.88052 , -17 / -0.19%
  • USDCNH : 7.15600 , +155 / +0.22%

Minyak

Harga minyak mentah dunia diperdagangkan dengan cukup volatile – sebelum akhirnya menetap pada posisi doji jelang penutupan pasar Senin (27/11). Sejauh ini, fokus pasar terus tertuju pada pertemuan OPEC+ yang ditunda hingga 30 November nanti dan terus membebani sentimen pasar minyak.

OPEC+ menunda pertemuannya dari 26 November menjadi 30 November karena negara-negara membahas tingkat produksi minyak. Dalam pertemuan tersebut, terdapat indikasi bahwa OPEC+ mengalami kemajuan menuju kompromi dengan negara-negara penghasil minyak di Afrika mengenai tingkat produksi pada tahun 2024. Perkembangan ini menunjukkan negosiasi dan diskusi yang sedang berlangsung di dalam kelompok tersebut untuk menetapkan kuota produksi untuk tahun mendatang.

Berikut adalah pergerakkan harga minyak pada 27 November 2023 pukul 04:00 WIB,

  • OIL (SPOT) : $75.00 , -$0.56 / -0.74%
  • WTI : $74.90 , -$0.64 / -0.85%
  • BRENT : $79.87 , -$0.61 / -0.76%

Sentimen

Pada pekan ini, fokus utama pasar akan tertuju pada data inflasi (PCE Inti) dan GDP AS. Serangkaian jadwal press Conference member FOMC termasuk kesaksian Kepala The Fed Jerome Powell dalam diskusi singkat di Spelman College, Atlanta, di mana pimpinan Fed tersebut akan membahas “Jalur Menuju Mobilitas Ekonomi”.

Share this post
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp