Harga Emas Merosot, Dolar Naik Susul Membaiknya Laporan Tenaga Kerja AS

Harga emas anjlok selama sesi perdagangan akhir pekan lalu (8/12), melemah dibawah $2,000 per ons ditengah menguatnya indeks Dolar AS setelah laporan tenaga kerja Amerika dirilis dengan hasil yang sangat baik.

Laporan Nonfarm Payrolls yang ditunggu dan menjadi data kunci selama sepekan terakhir mencatatkan bahwa pemerintah menciptakan 199K lapangan kerja baru selama periode November, lebih baik dari perkiraan dan data sebelumnya pada 180K (F) dan 150K (P). Sementara itu, tingkat pengangguran Amerika dilaporkan menurun ke level 3.7% dari 3.9%.

Hingga akhir perdagangan Jumat (8/12), harga emas (spot) mencatatkan kerugian sebesar $23.87 atau 1.18% pada level $2,004.45 per ons, setelah capai level tertinggi $2,033 dan terendah $1,994.

Sedangkan Harga Emas berjangka kontrak Februari – sebagai kontrak teraktif saat ini berakhir turun sebanyak $31.90 atau 1.56% pada level $2,014.50 per ons, setelah capai tertinggi $2,050 dan terendah $2,010 di Divisi Comex.

Dalam pekan ini, fokus pasar akan tertuju pada pertemuan Federal Reserves AS pada Kamis dini hari pukul 02:00 WIB. Dalam pertemuan akhir tahun ini, the Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap pada level saat ini 5.25%-5.50%.

Investor akan memusatkan perhatiannya pada kesaksian kepala Federal Reserves AS Jerome Powell tentang bagaimana prospek kebijakan moneter ditahun mendatang.

Mata uang

Indeks Dolar Amerika melonjak – mencatatkan level tertinggi baru sejak satu bulan terakhir dan menghapus seluruh kerugian disesi perdagangan sebelumnya, menyusul laporan tenaga kerja AS yang mengejutkan positif. Hal tersebut, mendorong pergeseran yang signifikan pada probabilitas suku bunga the Fed ditahun 2024.

Berdasarkan pantauan Fed Watch Tools, Probabilitas suku bunga Federal Reserves AS bergeser dari penurunan suku bunga yang sebelumnya diperkirakan akan dimulai pada bulan Maret 2024, saat ini kembali bergeser ke bulan Mei 2024 setelah laporan data tenaga kerja AS selama sepekan terakhir.

Sebelum laporan tenaga kerja bulan November, pasar melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 60% mulai bulan Maret 2024, namun turun menjadi 45.59% setelah data Jumat (8/12) dan kembali turun ke 45.01% pada pantauan Minggu (10/12). Sementara peluang penurunan pada bulan Mei meningkat menjadi 76.76%.

Hingga akhir perdagangan Jumat (8/12), Indeks Dolar AS menguat sebanyak 33 poin atau 0.32% pada level 103.98, setelah capai tertinggi 104.30 dan terendah 103.44.

Dipasar matauang lainnya, Yen Jepang menjadi matauang yang diperdagangkan cukup volatile. Sebelumnya selama sesi perdagangan Asia Yen diperdagangkan menguat tajam terhadap Dolar mencapai level 142.491 memperpanjang penurunan Kamis (7/12) setelah komentar hawkish yang tidak biasa dari Gubernur BoJ Kazuo Ueda.

Dimana pasar difokuskan pada kemungkinan besar bahwa BoJ akan segera meninggalkan suku bunga ‘negatif’ ditahun depan. Dalam polling terbaru menyebutkan bahwa 2/3 pengawas BoJ mengharapkan suku bunga ‘negatif’ akan berakhir pada April 2024. Dengan probabilitas 95% BoJ akan menetapkan kebijakan tidak berubah pada pertemuan Desember dan 15% peluang suku bunga akan naik ke 0.0% pada Januari dan 0.50% pada April.

Sementara itu, sekeranjang matauang utama rival Dolar lainya diperdagnagkan melemah setelah Dolar berhasil mencatatkan level tertinggi baru dalam satu bulan terakhir.

Berikut adalah penutupan matauang pada 8 Desember 2023,

  • AUDUSD : 0.65759 , -25 / -0.38%
  • EURUSD : 1.07605 , -32 / -0.30%
  • GBPUSD : 1.25470 , -42 / -0.34%
  • NZDUSD : 0.61188 , -51 / -0.83%
  • USDJPY : 144.948 , +84 / +0.58%
  • USDCAD : 1.35833 , -14 / -0.10%
  • USDCHF : 0.85754 , -175 / -2.00%
  • USDCNH : 7.17960 , +213 / +0.30%

Minyak

Harga minyak mentah dunia kembali naik – memperpanjang pemulihan setelah anjlok hingga dibawah level $70 per barrel dalam sepekan terakhir. Menguatnya Dolar Amerika membantu harga minyak menguat cukup signifikan meski sentimen pasar masih belum stabil.

Kekhawatiran tentang lemahnya permintaan dan tingkat produksi yang terus menerus meningkat menjadi sentimen negatif yang dapat menyeret harga minyak kembali terkoreksi.

Berikut adalah penutupan harga minyak pada 8 Desember 2023,

  • OIL (SPOT) : $71.35 , +$1.60 / +2.29%
  • WTI : $71.23 , +$1.89 / +2.73%
  • BRENT : $75.84 , +$1.79 / +2.42%

Sentimen

Dalam pekan ini, fokus pasar akan tertuju pada pertemuan Federal Reserves AS pada Kamis dini hari pukul 02:00 WIB. Dalam pertemuan akhir tahun ini, the Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap pada level saat ini 5.25%-5.50%. Investor akan memusatkan perhatiannya pada kesaksian kepala Federal Reserves AS Jerome Powell tentang bagaimana prospek kebijakan moneter ditahun mendatang.

Pada hari yang sama, pasar juga akan memantau pertemuan Bank Sentral Inggris (BoE) pada pukul 19:00 WIB dan Bank Sentral Eropa (ECB) pada pukul 20:15 WIB.

Dari rangkaian data ekonomi, laporan Inflasi AS akan menjadi perhatian pasar pada Selasa (12/12) dan Rabu (13/12).

Share this post
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp