Indeks Dolar Amerika berakhir datar pada penutupan perdagangan akhir pekan (16/2), menetap pada level 104.28 hanya 1 poin lebih tinggi dari penutupan sesi sebelumnya merespon serangkaian data ekonomi yang dirilis dengan hasil yang campuran.
Dalam data serangkaian data yang dirilis selama akhir pekan lalu (16/2) memperlihatkan bahwa,
- US Core PPI (YoY) (Jan), 2.0% (A) vs. 1.6% (F) vs. 1.7% (P)
- US Core PPI (MoM) (Jan), 0.5% (A) vs. 0.1% (F) vs. 0.0% (P)
- US PPI (YoY) (Jan), 0.9% (A) vs. 0.6% (F) vs. 1.0% (P)
- US PPI (MoM) (Jan), 0.3% (A) vs. 0.1% (F) vs. -0.1% (P)
- US Housing Starts (MoM) (Jan), -14.8% (A) vs. 0.0% (F) vs. -4.3% (P)
- US Housing Starts (Jan), 1.331M (A) vs. 1.450M (F) vs. 1.562M (P)
- US Building Permits (Jan), 1.470M (A) vs. 1.509M (F) vs. 1.493M (P)
- US Building Permits (MoM) (Jan), -1.5% (A) vs. 1.3% (F) vs. 1.8% (P)
- US Michigan Consumer Sentiment (Feb), 79.6 (A) vs. 80.0 (F) vs. 79.0 (P)
Hingga akhir penutupan perdagangan Jumat (16/2), Indeks Dolar AS mencatatkan kenaikan hanya sebanyak 1poin atau 0.00% pada level 104.28, setelah capai tertinggi 104.68 dan terendah 104.17.
Matauang
Seluruh pasar matauang berisiko berakhir menguat selama sesi perdagangan Jumat (16/2) memanfaatkan momentum pelemahan Dolar, namun hanya dengan kenaikan tipis. GBP/USD menjadi pemain terburuk selama perdaganan Jumat (16/2) karena berakhir hampir tidak berubah – dengan kenaikan kurang dari 0.01%. Meskipun sebelumnya Pounds Inggris sempat menguat mencapai tertinggi hariannya pada 1.26237 setelah laporan Penjualan Ritel Inggris yang sangat memuaskan.
- GBP Retail Sales (MoM) (Jan), 3.4% (A) vs. 1.5% (F) vs. -3.3% (P)
- GBP Retail Sales (YoY) (Jan), 0.7% (A) vs. -1.4% (F) vs. -2.4% (P)
Sementara itu, Dolar menguat terhadap yen Jepang pada hari Jumat setelah data menunjukkan harga produsen AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Januari, mendorong imbal hasil obligasi AS kembali menguat seiring dengan memudarnya harapan pemangkasan suku bunga pada Mei.
Berikut adalah pergerakkan pasar matauang jelang penutupan perdagangan 15 Februari 2024 pada pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.65308 , +8 / +0.12%
- EURUSD : 1.07738 , +2 / +0.02%
- GBPUSD : 1.26000 , +0 / +0.00%
- NZDUSD : 0.61228 , +17 / +0.27%
- USDJPY : 150.176 , +26 / +0.17%
- USDCAD : 1.34835 , +20 / +0.15%
- USDCHF : 0.88067 , +8 / +0.10%
- USDCNH : 7.20750 , -56 / -0.08%
Emas
Harga emas berakhir menguat selama akhir pekan (16/2) merepon pelemahan Dolar namun gagal menghapus kerugian mingguan karena spekulasi pemangkasan suku bunga the Fed semakin menjauh.
Harga emas bergerak lebih rendah sesaat laporan inflasi produsen AS dirilis, namun berangsur membalikkan kerugian diawal sesi perdagangan Amerika setelah data perumahan dan survei Consumer Sentimen AS dilaporkan memburuk.
Hingga akhir penutupan perdagangan Jumat (16/2), harga emas diperdagangkan menguat sebanyak $8.89 atau 0.44% pada level $2,012.92 per ons, setelah capai tertinggi $2,015 dan terendah $1,995.
Pada saat yang sama, emas berjangka kontrak April sebagai kontrak teraktif saat ini, berakhir menguat sebanyak $9.20 atau 0.46% pada level $2,024.10 per ons, setelah capai tertinggi $2,027 dan terendah $2,006 di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi selama perdagangan hari Jumat (16/2) merespon ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang kembali meningkat, terlebih setelah aktifita serangan yang terjadi di Rafah jalur perbatasan Gaza dan Mesir.
Hal tersebut lebih dari cukup untuk mengimbangi perkiraan Badan Energi Internasional (IEA) mengenai melambatnya permintaan.
Sebelumnya, menurut Badan Energi Internasional (IEA) permintaan Minyak Mentah global akan berada pada kisaran yang jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, seiring dengan penurunan perkiraan pertumbuhan tahun 2024 oleh IEA. IEA kini memperkirakan permintaan minyak global akan tumbuh hanya 1,22 juta barel per hari pada tahun ini, turun dari perkiraan bulan sebelumnya dan jauh di bawah perkiraan pertumbuhan 2,25 juta barel per hari yang diperkirakan oleh Organisasi untuk Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
IEA juga memperluas proyeksi pertumbuhan produksi pada tahun 2024, memperkirakan produksi Minyak Mentah global akan tumbuh sebesar 1,7 juta barel per hari dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 1,5 juta barel per hari. IEA kini memperkirakan produksi Minyak Mentah global akan meningkat hingga mencapai rekor 103,8 juta barel per hari, didorong oleh pertumbuhan produksi dari entitas non-OPEC, terutama Amerika Serikat.
Berikut adalah pergerakkan harga minyak pada penutupan perdagangan Jumat (16/2),
- OIL (SPOT) : $78.12 , +$0.64 / +0.83%
- WTI : $78.46 , +$0.43 / +0.55%
- BRENT : $83.47 , +$0.61 / +0.74%
Sentimen
Selama perdagangan awal pekan ini (19/2), pergerakkan pasar mungkin akan meningkat selama sesi Asia merespon kembali dibukanya pasar Tiongkok setelah libur panjang selama seminggu terakhir dalam rangkan perayaan tahun baru Imlek.
Meski tidak adanya data dan libur pasar Amerika selama peringatan Presidents Day selama hari Senin (19/2), namun volatilitas pasar diperkirakan akan cukup besar dengan fokus pasar akan tertuju pada respon data ekonomi Jumat (16/2) dan ketegangan geopolitik Timur Tengah.
Dalam sepekan mendatang, fokus pasar global akan tertuju pada pembacaan risalah pertemuan FOMC Januari serangkaian laporan Manufaktur PMI Negara-Negara Asia, Eropa hingga Amerika.